Senin, 16 April 2018

KIMIA KARBONIL


MATERI I
ADISI ORGANOMETALIK
Reaksi Pembuatan Senyawa Organologam
Terdapat banyak cara untuk membentuk ikatan-ikatan logam antara karbon dengan logam transisi dan nontransisi. Beberapa yang penting adalah sebagai berikut :
1.      Reaksi logam langsung
Mg   +   CH3I   →   CH3MgI
2.      Penggunaan zat pengalkilasi
PCl3   +   3C6H5MgCl →   P(C6H5)3  + 3MgCl2
VOCl3   +   3(CH3)SiCH2MgCl →   VO(CH2SiMe3)3  + 3MgCl2
PtCl2(Pet3)2   +   CH3MgCl →   PtCl(CH3)(Pet2)2 + MgCl2
3.      Interaksi hidrida logam atau nonlogam dengan alkena atau alkuna
1/2 B2H6 + 3 C=C → B-(C=C)3
4.      Reaksi oksidasi Adidi
Dimana alkil atau aril halida ditambahkan kepada senyawa logam transisi terkoordinasi tidak jenuh menghasilkan ikatan logam karbon.
RhCl(PPh3)3   +   CH3I →   RhClI(CH3)(PPh3)2 + PPh3
5.      Reaksi Inseri
Reaksi-Reaksi Senyawa Organologam

Gambar 1. Reaksi senyawa organologam dengan senyawa karbonil

Gambar 2. Reaksi senyawa organologam
1.      Substitusi

Reaksi penggantian suatu gugus dengan gugus lain
2.      Eliminasi
Reaksi penggantian ikatan, dari ikatan tunggal menjadi rangkap.


3.      Oksidasi

4.      Adisi
Reaksi adisi adalah reaksi pengubahan senyawa yang berikatan rangkap (tak jenuh) menjadi senyawa yang berikatan tunggal (jenuh) dengan cara menambahkan atom dari senyawa lain. Reaksi adisi hanya dapat terjadi pada senyawa yang memiliki ikatan rangkap. Atau dengan kata lain reaksi adisi adalah  reaksi penambahan suatu atom atau gugus atom kedalam senyawa.
Reaksi Grignard
Reaksi Grignard adalah reaksi kimia organologam di mana alkil - atau Aril-magnesium halides (reagen Grignard) menambah gugus karbonil Aldehida atau keton. Reaksi ini adalah alat penting untuk pembentukan ikatan antar karbon. Reaksi Halida organik dengan magnesium bukan reaksi Grignard, tetapi menyediakan peraksi Grignard. Pereaksi Grignard memiliki rumus umum RMgX dimana X adalah sebuah halogen, dan R adalah sebuah gugus alkil atau aril (berdasarkan pada sebuah cincin benzen). Pereaksi Grignard sederhana bisa berupa CH3CH2MgBr.
Mekanisme Reaksi :
Reagen Grignard berfungsi sebagai nukleofil, menyerang atom karbon elektrofilik yang hadir dalam ikatan polar gugus karbonil. Penambahan pereaksi Grignard untuk karbonil biasanya hasil melalui keadaan transisi enam-beranggota cincin.
Namun, dengan pereaksi Grignard terhalang, reaksi dapat melanjutkan dengan transfer elektrontunggal. Jalur serupa diasumsikan untuk reaksi lain dari reagen Grignard, misalnya, dalam pembentukan ikatan antara karbon-fosfor, timah-karbon, karbon-silikon, boron-karbon dan karbon-heteroatom.
MATERI II
ALKILASI
Alkilasi Enolat
Salah satu reaksi yang paling penting dari enolat adalah alkilasi oleh
adanya perlakuan dengan alkil halida. Reaksi ini sangat berguna untuk tujuan
sintesis karena memungkinkan pembentukan ikatan karbon-karbon baru, yaitu
menggabungkan dua senyawa yang lebih kecil menjadi molekul yang lebih
besar. Alkilasi terjadi bila anion enolat yang nukleofilik bereaksi dengan alkil
halida yang elektrofilik dan memaksa keluar ‘leaving group’ melalui mekanisme
SN2. Reaksi dapat terjadi pada atom oksigen enolat atau karbon alfa, tetapi
secara normal terjadi pada atom karbon.

Sintesis Ester Malonat
Sintesis ester malonat merupakan salah satu reaksi alkilasi karbonil yang
terkenal dan tertua dan merupakan metoda yang bagus untuk membuat asam
asetat yang tersubstitusi α dari alkil halida.
MATERI III
REAKSI MICHAEL
Adisi terhadap olefin aktif biasa dinyatakan sebagai reaksi Michael. Olefin dapatdiaktifkan  dengan  cara  berkonjugasi  dengan gugus karbonil,  karboalkoksi,  nitro,dan  nitril;  dan  komponen  pembentuk  karbanion  dapatmerupakan  senyawa bifungsi  seperti  ester  malonat,  atau  senyawa  monofungsi  seperti  nitrometana.Sebagai contoh

Adisi Michael dapat secara spotanmengikuti kondensasi aldehida alifatikdengan ester malonat.

Hidrolisis dan dekarboksilasi produk ini akan menghasilkan asam glutarattersubstitusi.
 Adisi Michael ke keton ,-tak-jenuh dapat diikuti dengan kondensasiClaisen intramolekul dalam molekulnya sendiri. Sebagai contoh, dimedon(meton) dapat dibuat dengan rendamen di atas 80% dari mesitil oksida dan estermalonat dalam adanya ion etoksida.
MATERI IV
REAKSI KONDENSASI KARBONIL
Reaksi Kondensasi Karbonil

Reaksi aldol merupakan kombinasi yang sederhana dari dari tahap adisi imkieofilik dan tahap substitusi a. Ion enolat yang mula-mula terbentuk dari asetalldehida berlaku sebagai nukleofil dan menyerang gugus karbonil dari molekul asetaldehida yang lain.
Ion hidroksi mengambil proton alfa yang bersifat asam dari satu molekul asetaldehida, menghasilkan ion enolat.

Nukleofil ion enolat menyerang gugus karbonil dari molekul asetalhida yang lain, menghasilkan intermediet tetrahedral.
Intermediet terprotonasi oleh solven air menghasilkan produk aldol yang netral dan membebaskan ion hidroksida.

MATERI V
 SINTESIS ASIMETRIK DENGAN ENOLAT(Reaksi Pembentukan Enolat)


Mekanisme Enolat
Jika katalis yang digunakan merupakan basa yang moderat seperti ion hidroksida atau sebuah alkoksida, reaksi aldol akan terjadi melalui serangan nukleofilik oleh enolat pada gugus karbonil molekul lain yang terstabilisasi oleh resonansi. Produk reaksi ini adalah garam alkoksida dari produk aldol. Aldol itu sendiri akan terbentuk dan dapat mengalami dehidrasi, menghasilkan senyawa karbonil takjenuh. Gambar di bawah ini menunjukkan mekanisme sederhana untuk reaksi swakondensasi aldehida yang dikatalisasikan oleh basa.
Reaksi Aldol Dengan Katalis Basa (Diperlihatkan Menggunakan OCH3 Sebagai Basa)
MATERI VI
REAKSI PEMBENTUKAN CINCIN(Pembentukan Cincin Medium)

Tahap pertam,,            : Pada tahap ini terjadi reaksi substitusi –OMe.
Tahap kedua,              : Pada tahap ini, CN direduksi oleh LAH menjadi NH2.
Tahap ketigaa,             : Pada tahap ini, gugus pelindung Bn dihilangkan dengan menggunakan katalis Pd, karbon untuk menyerap air dan methanol untuk mengasamkan.
Tahap keempat,          : Pada tahap selanjutnya adalah dengan mengoksidasi senyawa yang telah didapat dan menggunakan metanol sebagai pelarut.


PERTANYAAN :
1.       Mengapa enol biasanya tidak stabil dan berubah cepat menjadi keto?
2.       Apakah pada kondensasi dapat digunakan basa kuat dalam pembentukan enolatnya?






24 komentar:

  1. Hai yona
    1. Hal ini dikarenakan oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga oksigen membentuk energi ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen, namun ikatan ganda karbon-karbon lebih lemah daripada dua ikatan tunggal karbon-karbon.
    2. Penggunaan basa kuat akan mengakibatkan proses deprotonasi yg berlangsung sepenuhnya sedangkan jika menggunakan basa lemah seperti NaOEt tidak akan mengakibatkan deprotonasi penuh sehingga akan menghasilkan natrium enolat dari senyawa yang direaksikan

    BalasHapus

  2. 1. Hal ini dikarenakan oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga oksigen membentuk energi ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen, namun ikatan ganda karbon-karbon lebih lemah daripada dua ikatan tunggal karbon-karbon.
    2. Penggunaan basa kuat akan mengakibatkan proses deprotonasi yg berlangsung sepenuhnya sedangkan jika menggunakan basa lemah seperti NaOEt tidak akan mengakibatkan deprotonasi penuh sehingga akan menghasilkan natrium enolat dari senyawa yang direaksikan

    BalasHapus
  3. terima kasih atas materinya, menurut saya jika digunakan basa kuat maka deprotonasi berlangsung sepenuhnya sedangkan jika menggunakan basa lemah seperti NaOEt tidak akan mengakibatkan deprotonasi penuh sehingga akan menghasilkan natrium enolat dari senyawa yang direaksikan

    BalasHapus
  4. saya akan mencoba menjawab pertanyaan kedua, Penggunaan basa kuat akan mengakibatkan proses deprotonasi yg berlangsung sepenuhnya sedangkan jika menggunakan basa lemah seperti NaOEt tidak akan mengakibatkan deprotonasi penuh sehingga akan menghasilkan natrium enolat dari senyawa yang direaksikan

    BalasHapus
  5. TERIMAKASIH NA,
    . Hal ini dikarenakan oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga oksigen membentuk energi ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen, namun ikatan ganda karbon-karbon lebih lemah daripada dua ikatan tunggal karbon-karbon.

    BalasHapus
  6. Terima kasih atas materinya yonaaannn
    Saya akan coba jawab pertanyaan diatas
    1. Hal ini dikarenakan oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga oksigen membentuk energi ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen, namun ikatan ganda karbon-karbon lebih lemah daripada dua ikatan tunggal karbon-karbon.
    2. Penggunaan basa kuat akan mengakibatkan proses deprotonasi yg berlangsung sepenuhnya sedangkan jika menggunakan basa lemah seperti NaOEt tidak akan mengakibatkan deprotonasi penuh sehingga akan menghasilkan natrium enolat dari senyawa yang direaksikan

    BalasHapus
  7. pada basa kuat NaOH jika digunakan basa kuat maka deprotonasi berlangsung sepenuhnya sedangkan jika menggunakan basa lemah seperti NaOEt tidak akan mengakibatkan deprotonasi penuh sehingga akan menghasilkan natrium enolat dari senyawa yang direaksikan

    BalasHapus
  8. Menurut saya untuk pertanyaan pertama Hal ini dikarenakan oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga oksigen membentuk energi ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen, namun ikatan ganda karbon-karbon lebih lemah daripada dua ikatan tunggal karbon-karbon.

    BalasHapus
  9. terimakasih pemaparannya
    1. Hal ini dikarenakan oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga oksigen membentuk energi ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen, namun ikatan ganda karbon-karbon lebih lemah daripada dua ikatan tunggal karbon-karbon.
    2. Penggunaan basa kuat akan mengakibatkan proses deprotonasi yg berlangsung sepenuhnya sedangkan jika menggunakan basa lemah seperti NaOEt tidak akan mengakibatkan deprotonasi penuh sehingga akan menghasilkan natrium enolat dari senyawa yang direaksikan

    BalasHapus
  10. Hai Naaa, menurut saya :
    1. Hal ini dikarenakan oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga oksigen membentuk energi ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen, namun ikatan ganda karbon-karbon lebih lemah daripada dua ikatan tunggal karbon-karbon.
    2. Penggunaan basa kuat akan mengakibatkan proses deprotonasi yg berlangsung sepenuhnya sedangkan jika menggunakan basa lemah seperti NaOEt tidak akan mengakibatkan deprotonasi penuh sehingga akan menghasilkan natrium enolat dari senyawa yang direaksikan

    BalasHapus
  11. hai yonanda,menurut saya
    1. Hal ini dikarenakan oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga oksigen membentuk energi ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen, namun ikatan ganda karbon-karbon lebih lemah daripada dua ikatan tunggal karbon-karbon.
    2. Penggunaan basa kuat akan mengakibatkan proses deprotonasi yg berlangsung sepenuhnya sedangkan jika menggunakan basa lemah seperti NaOEt tidak akan mengakibatkan deprotonasi penuh sehingga akan menghasilkan natrium enolat dari senyawa yang direaksikan

    BalasHapus
  12. 1. Hal ini dikarenakan oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga oksigen membentuk energi ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen, namun ikatan ganda karbon-karbon lebih lemah daripada dua ikatan tunggal karbon-karbon.
    2. Penggunaan basa kuat akan mengakibatkan proses deprotonasi yg berlangsung sepenuhnya sedangkan jika menggunakan basa lemah seperti NaOEt tidak akan mengakibatkan deprotonasi penuh sehingga akan menghasilkan natrium enolat dari senyawa yang direaksikan

    BalasHapus
  13. Materi yang menarik Na,
    1. Hal ini dikarenakan oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga oksigen membentuk energi ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen, namun ikatan ganda karbon-karbon lebih lemah daripada dua ikatan tunggal karbon-karbon.
    2. Penggunaan basa kuat akan mengakibatkan proses deprotonasi yg berlangsung sepenuhnya sedangkan jika menggunakan basa lemah seperti NaOEt tidak akan mengakibatkan deprotonasi penuh sehingga akan menghasilkan natrium enolat dari senyawa yang direaksikan

    BalasHapus
  14. Hai Na
    saya akan menjawab :
    1. Keto dan Enol merupakan suatu bentuk resonansi. perubahan tersebut dikarenakan oksigen yang lebih elektronegatif daripada karbon membentuk ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen (C-O).Sehingga enol akan mudah berubah menjadi Keto dibandingkan sebaliknya.

    2. Pada kondensasi, digunakan NaOEt (basa lemah) agar tidak terjadi deprotonasi penuh terhadap keton, namun dapat menghasilkan natrium enolat dari kedua keton tersebut. Jika digunakan basa kuat maka proses deprotonasi akan berlangsung sepenuhnya.

    BalasHapus
  15. saya akan menjawab:
    1. Hal ini dikarenakan oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga oksigen membentuk energi ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen, namun ikatan ganda karbon-karbon lebih lemah daripada dua ikatan tunggal karbon-karbon.
    2. Penggunaan basa kuat akan mengakibatkan proses deprotonasi yg berlangsung sepenuhnya sedangkan jika menggunakan basa lemah seperti NaOEt tidak akan mengakibatkan deprotonasi penuh sehingga akan menghasilkan natrium enolat dari senyawa yang direaksikan

    BalasHapus
  16. terimakasih materinyaa..

    Hal ini dikarenakan oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga oksigen membentuk energi ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen, namun ikatan ganda karbon-karbon lebih lemah daripada dua ikatan tunggal karbon-karbon.
    2. Penggunaan basa kuat akan mengakibatkan proses deprotonasi yg berlangsung sepenuhnya sedangkan jika menggunakan basa lemah seperti NaOEt tidak akan mengakibatkan deprotonasi penuh sehingga akan menghasilkan natrium enolat dari senyawa yang direaksikan

    BalasHapus
  17. Menurut saya untuk jawaban no. 2 pada kondensaai menggunakan basa kuat dimana dalam hal ini Penggunaan basa kuat akan mengakibatkan proses deprotonasi yg berlangsung sepenuhnya sedangkan jika menggunakan basa lemah seperti NaOEt tidak akan mengakibatkan deprotonasi penuh sehingga akan menghasilkan natrium enolat dari senyawa yang direaksikan

    BalasHapus
  18. Terimakasih materinya yonanda
    1. Hal ini dikarenakan oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga oksigen membentuk energi ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen, namun ikatan ganda karbon-karbon lebih lemah daripada dua ikatan tunggal karbon-karbon.

    BalasHapus
  19. Terimakasih atas materinya
    Menurut saya
    1. Hal ini dikarenakan oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga oksigen membentuk energi ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen, namun ikatan ganda karbon-karbon lebih lemah daripada dua ikatan tunggal karbon-karbon.
    2. Penggunaan basa kuat akan mengakibatkan proses deprotonasi yg berlangsung sepenuhnya sedangkan jika menggunakan basa lemah seperti NaOEt tidak akan mengakibatkan deprotonasi penuh sehingga akan menghasilkan natrium enolat dari senyawa yang direaksikan

    BalasHapus
  20. Terimakasih atas materinya
    Menurut saya
    1. Hal ini dikarenakan oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga oksigen membentuk energi ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen, namun ikatan ganda karbon-karbon lebih lemah daripada dua ikatan tunggal karbon-karbon.
    2. Penggunaan basa kuat akan mengakibatkan proses deprotonasi yg berlangsung sepenuhnya sedangkan jika menggunakan basa lemah seperti NaOEt tidak akan mengakibatkan deprotonasi penuh sehingga akan menghasilkan natrium enolat dari senyawa yang direaksikan

    BalasHapus
  21. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  22. Hai yona
    1. Hal ini dikarenakan oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga oksigen membentuk energi ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen, namun ikatan ganda karbon-karbon lebih lemah daripada dua ikatan tunggal karbon-karbon.
    2. Penggunaan basa kuat akan mengakibatkan proses deprotonasi yg berlangsung sepenuhnya sedangkan jika menggunakan basa lemah seperti NaOEt tidak akan mengakibatkan deprotonasi penuh sehingga akan menghasilkan natrium enolat dari senyawa yang direaksikan

    BalasHapus
  23. Menurut saya Keto dan Enol merupakan suatu bentuk resonansi. perubahan tersebut dikarenakan oksigen yang lebih elektronegatif daripada karbon membentuk ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen (C-O).Sehingga enol akan mudah berubah menjadi Keto dibandingkan sebaliknya.

    BalasHapus
  24. Menurut saya Keto dan Enol merupakan suatu bentuk resonansi. perubahan tersebut dikarenakan oksigen yang lebih elektronegatif daripada karbon membentuk ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen (C-O).Sehingga enol akan mudah berubah menjadi Keto dibandingkan sebaliknya.

    BalasHapus

STEREOCHEMICAL CONSIDERING IN PLANNING SYNTHESIS Analisis dimulai dengan suatu pemeriksaan untuk menentukan jika ada metode yang dapat...