MATERI I
ADISI ORGANOMETALIK
Reaksi Pembuatan
Senyawa Organologam
Terdapat banyak cara untuk membentuk ikatan-ikatan logam antara karbon
dengan logam transisi dan nontransisi. Beberapa yang penting adalah sebagai
berikut :
1.
Reaksi logam langsung
Mg + CH3I
→ CH3MgI
2.
Penggunaan zat pengalkilasi
PCl3 + 3C6H5MgCl
→ P(C6H5)3 + 3MgCl2
VOCl3 + 3(CH3)SiCH2MgCl
→ VO(CH2SiMe3)3 + 3MgCl2
PtCl2(Pet3)2
+ CH3MgCl → PtCl(CH3)(Pet2)2
+ MgCl2
3.
Interaksi hidrida logam atau nonlogam dengan alkena atau alkuna
1/2 B2H6 + 3 C=C → B-(C=C)3
4.
Reaksi oksidasi Adidi
Dimana alkil atau aril halida ditambahkan kepada senyawa
logam transisi terkoordinasi tidak jenuh menghasilkan ikatan logam karbon.
RhCl(PPh3)3 +
CH3I → RhClI(CH3)(PPh3)2
+ PPh3
5.
Reaksi Inseri
Reaksi-Reaksi Senyawa Organologam
Gambar
1.
Reaksi senyawa organologam dengan senyawa karbonil
Gambar
2.
Reaksi senyawa organologam
1.
Substitusi
Reaksi penggantian
suatu gugus dengan gugus lain
2.
Eliminasi
Reaksi penggantian
ikatan, dari ikatan tunggal menjadi rangkap.
3.
Oksidasi
4.
Adisi
Reaksi adisi adalah reaksi pengubahan
senyawa yang berikatan rangkap (tak jenuh) menjadi senyawa yang berikatan
tunggal (jenuh) dengan cara menambahkan atom dari senyawa lain. Reaksi adisi
hanya dapat terjadi pada senyawa yang memiliki ikatan rangkap. Atau dengan kata
lain reaksi adisi adalah reaksi penambahan suatu atom atau gugus atom
kedalam senyawa.
Reaksi Grignard
Reaksi Grignard
adalah reaksi kimia organologam di mana alkil - atau Aril-magnesium halides
(reagen Grignard) menambah gugus karbonil Aldehida atau keton. Reaksi ini
adalah alat penting untuk pembentukan ikatan antar karbon. Reaksi Halida
organik dengan magnesium bukan reaksi Grignard, tetapi menyediakan peraksi
Grignard. Pereaksi Grignard memiliki rumus umum RMgX dimana X adalah sebuah
halogen, dan R adalah sebuah gugus alkil atau aril (berdasarkan pada sebuah
cincin benzen). Pereaksi Grignard sederhana bisa berupa CH3CH2MgBr.
Mekanisme Reaksi :
Reagen Grignard
berfungsi sebagai nukleofil, menyerang atom karbon elektrofilik yang hadir
dalam ikatan polar gugus karbonil. Penambahan pereaksi Grignard untuk karbonil
biasanya hasil melalui keadaan transisi enam-beranggota cincin.
Namun, dengan pereaksi Grignard terhalang, reaksi dapat melanjutkan
dengan transfer elektrontunggal. Jalur serupa diasumsikan untuk reaksi lain
dari reagen Grignard,
misalnya, dalam pembentukan ikatan antara karbon-fosfor, timah-karbon,
karbon-silikon, boron-karbon dan karbon-heteroatom.
MATERI
II
ALKILASI
Alkilasi Enolat
Salah satu reaksi
yang paling penting dari enolat adalah alkilasi oleh
adanya perlakuan dengan alkil halida. Reaksi ini
sangat berguna untuk tujuan
sintesis karena memungkinkan pembentukan ikatan
karbon-karbon baru, yaitu
menggabungkan dua senyawa yang lebih kecil
menjadi molekul yang lebih
besar. Alkilasi terjadi bila anion enolat yang
nukleofilik bereaksi dengan alkil
halida yang elektrofilik dan memaksa keluar
‘leaving group’ melalui mekanisme
SN2. Reaksi dapat terjadi
pada atom oksigen enolat atau karbon alfa, tetapi
secara
normal terjadi pada atom karbon.
Sintesis Ester Malonat
Sintesis ester
malonat merupakan salah satu reaksi alkilasi karbonil yang
terkenal dan tertua dan merupakan metoda yang
bagus untuk membuat asam
asetat
yang tersubstitusi α dari alkil halida.
MATERI
III
REAKSI MICHAEL
Adisi terhadap olefin
aktif biasa dinyatakan sebagai reaksi Michael. Olefin dapatdiaktifkan dengan
cara berkonjugasi dengan gugus karbonil, karboalkoksi,
nitro,dan nitril; dan
komponen pembentuk karbanion
dapatmerupakan senyawa
bifungsi seperti ester
malonat, atau senyawa
monofungsi seperti nitrometana.Sebagai contoh
Adisi Michael dapat
secara spotanmengikuti kondensasi aldehida alifatikdengan ester malonat.
Hidrolisis dan dekarboksilasi
produk ini akan menghasilkan asam glutarattersubstitusi.
Adisi Michael ke
keton ,-tak-jenuh dapat diikuti dengan kondensasiClaisen intramolekul dalam
molekulnya sendiri. Sebagai contoh, dimedon(meton) dapat dibuat dengan rendamen
di atas 80% dari mesitil oksida dan estermalonat dalam adanya ion etoksida.
MATERI
IV
REAKSI KONDENSASI KARBONIL
Reaksi Kondensasi Karbonil
Reaksi aldol
merupakan kombinasi yang sederhana dari dari tahap adisi imkieofilik dan tahap
substitusi a. Ion enolat yang mula-mula terbentuk dari asetalldehida berlaku
sebagai nukleofil dan menyerang gugus karbonil dari molekul asetaldehida yang
lain.
Ion hidroksi
mengambil proton alfa yang bersifat asam dari satu molekul asetaldehida, menghasilkan
ion enolat.
Nukleofil ion enolat
menyerang gugus karbonil dari molekul asetalhida yang lain, menghasilkan
intermediet tetrahedral.
Intermediet
terprotonasi oleh solven air menghasilkan produk aldol yang netral dan
membebaskan ion hidroksida.
MATERI
V
SINTESIS ASIMETRIK DENGAN ENOLAT(Reaksi Pembentukan Enolat)
Mekanisme
Enolat
Jika
katalis yang digunakan
merupakan basa yang moderat seperti ion hidroksida atau sebuah alkoksida, reaksi aldol akan
terjadi melalui serangan nukleofilik oleh enolat pada gugus karbonil molekul
lain yang terstabilisasi oleh resonansi. Produk reaksi ini adalah garam alkoksida dari produk aldol.
Aldol itu sendiri akan terbentuk dan dapat mengalami dehidrasi, menghasilkan
senyawa karbonil takjenuh. Gambar di bawah ini menunjukkan mekanisme sederhana
untuk reaksi swakondensasi aldehida yang dikatalisasikan oleh basa.
MATERI
VI
REAKSI PEMBENTUKAN CINCIN(Pembentukan Cincin Medium)
Tahap
pertam,, :
Pada tahap ini terjadi reaksi substitusi –OMe.
Tahap
kedua, :
Pada tahap ini, CN direduksi oleh LAH menjadi NH2.
Tahap ketigaa, : Pada
tahap ini, gugus pelindung Bn dihilangkan dengan menggunakan katalis Pd, karbon
untuk menyerap air dan methanol untuk mengasamkan.
Tahap keempat, :
Pada
tahap selanjutnya adalah dengan mengoksidasi senyawa yang telah didapat dan
menggunakan metanol sebagai pelarut.
PERTANYAAN :
1. Mengapa enol biasanya tidak stabil dan berubah cepat menjadi
keto?
2. Apakah pada kondensasi dapat digunakan basa kuat dalam
pembentukan enolatnya?
Hai yona
BalasHapus1. Hal ini dikarenakan oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga oksigen membentuk energi ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen, namun ikatan ganda karbon-karbon lebih lemah daripada dua ikatan tunggal karbon-karbon.
2. Penggunaan basa kuat akan mengakibatkan proses deprotonasi yg berlangsung sepenuhnya sedangkan jika menggunakan basa lemah seperti NaOEt tidak akan mengakibatkan deprotonasi penuh sehingga akan menghasilkan natrium enolat dari senyawa yang direaksikan
BalasHapus1. Hal ini dikarenakan oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga oksigen membentuk energi ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen, namun ikatan ganda karbon-karbon lebih lemah daripada dua ikatan tunggal karbon-karbon.
2. Penggunaan basa kuat akan mengakibatkan proses deprotonasi yg berlangsung sepenuhnya sedangkan jika menggunakan basa lemah seperti NaOEt tidak akan mengakibatkan deprotonasi penuh sehingga akan menghasilkan natrium enolat dari senyawa yang direaksikan
terima kasih atas materinya, menurut saya jika digunakan basa kuat maka deprotonasi berlangsung sepenuhnya sedangkan jika menggunakan basa lemah seperti NaOEt tidak akan mengakibatkan deprotonasi penuh sehingga akan menghasilkan natrium enolat dari senyawa yang direaksikan
BalasHapussaya akan mencoba menjawab pertanyaan kedua, Penggunaan basa kuat akan mengakibatkan proses deprotonasi yg berlangsung sepenuhnya sedangkan jika menggunakan basa lemah seperti NaOEt tidak akan mengakibatkan deprotonasi penuh sehingga akan menghasilkan natrium enolat dari senyawa yang direaksikan
BalasHapusTERIMAKASIH NA,
BalasHapus. Hal ini dikarenakan oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga oksigen membentuk energi ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen, namun ikatan ganda karbon-karbon lebih lemah daripada dua ikatan tunggal karbon-karbon.
Terima kasih atas materinya yonaaannn
BalasHapusSaya akan coba jawab pertanyaan diatas
1. Hal ini dikarenakan oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga oksigen membentuk energi ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen, namun ikatan ganda karbon-karbon lebih lemah daripada dua ikatan tunggal karbon-karbon.
2. Penggunaan basa kuat akan mengakibatkan proses deprotonasi yg berlangsung sepenuhnya sedangkan jika menggunakan basa lemah seperti NaOEt tidak akan mengakibatkan deprotonasi penuh sehingga akan menghasilkan natrium enolat dari senyawa yang direaksikan
pada basa kuat NaOH jika digunakan basa kuat maka deprotonasi berlangsung sepenuhnya sedangkan jika menggunakan basa lemah seperti NaOEt tidak akan mengakibatkan deprotonasi penuh sehingga akan menghasilkan natrium enolat dari senyawa yang direaksikan
BalasHapusMenurut saya untuk pertanyaan pertama Hal ini dikarenakan oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga oksigen membentuk energi ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen, namun ikatan ganda karbon-karbon lebih lemah daripada dua ikatan tunggal karbon-karbon.
BalasHapusterimakasih pemaparannya
BalasHapus1. Hal ini dikarenakan oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga oksigen membentuk energi ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen, namun ikatan ganda karbon-karbon lebih lemah daripada dua ikatan tunggal karbon-karbon.
2. Penggunaan basa kuat akan mengakibatkan proses deprotonasi yg berlangsung sepenuhnya sedangkan jika menggunakan basa lemah seperti NaOEt tidak akan mengakibatkan deprotonasi penuh sehingga akan menghasilkan natrium enolat dari senyawa yang direaksikan
Hai Naaa, menurut saya :
BalasHapus1. Hal ini dikarenakan oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga oksigen membentuk energi ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen, namun ikatan ganda karbon-karbon lebih lemah daripada dua ikatan tunggal karbon-karbon.
2. Penggunaan basa kuat akan mengakibatkan proses deprotonasi yg berlangsung sepenuhnya sedangkan jika menggunakan basa lemah seperti NaOEt tidak akan mengakibatkan deprotonasi penuh sehingga akan menghasilkan natrium enolat dari senyawa yang direaksikan
hai yonanda,menurut saya
BalasHapus1. Hal ini dikarenakan oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga oksigen membentuk energi ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen, namun ikatan ganda karbon-karbon lebih lemah daripada dua ikatan tunggal karbon-karbon.
2. Penggunaan basa kuat akan mengakibatkan proses deprotonasi yg berlangsung sepenuhnya sedangkan jika menggunakan basa lemah seperti NaOEt tidak akan mengakibatkan deprotonasi penuh sehingga akan menghasilkan natrium enolat dari senyawa yang direaksikan
1. Hal ini dikarenakan oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga oksigen membentuk energi ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen, namun ikatan ganda karbon-karbon lebih lemah daripada dua ikatan tunggal karbon-karbon.
BalasHapus2. Penggunaan basa kuat akan mengakibatkan proses deprotonasi yg berlangsung sepenuhnya sedangkan jika menggunakan basa lemah seperti NaOEt tidak akan mengakibatkan deprotonasi penuh sehingga akan menghasilkan natrium enolat dari senyawa yang direaksikan
Materi yang menarik Na,
BalasHapus1. Hal ini dikarenakan oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga oksigen membentuk energi ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen, namun ikatan ganda karbon-karbon lebih lemah daripada dua ikatan tunggal karbon-karbon.
2. Penggunaan basa kuat akan mengakibatkan proses deprotonasi yg berlangsung sepenuhnya sedangkan jika menggunakan basa lemah seperti NaOEt tidak akan mengakibatkan deprotonasi penuh sehingga akan menghasilkan natrium enolat dari senyawa yang direaksikan
Hai Na
BalasHapussaya akan menjawab :
1. Keto dan Enol merupakan suatu bentuk resonansi. perubahan tersebut dikarenakan oksigen yang lebih elektronegatif daripada karbon membentuk ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen (C-O).Sehingga enol akan mudah berubah menjadi Keto dibandingkan sebaliknya.
2. Pada kondensasi, digunakan NaOEt (basa lemah) agar tidak terjadi deprotonasi penuh terhadap keton, namun dapat menghasilkan natrium enolat dari kedua keton tersebut. Jika digunakan basa kuat maka proses deprotonasi akan berlangsung sepenuhnya.
saya akan menjawab:
BalasHapus1. Hal ini dikarenakan oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga oksigen membentuk energi ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen, namun ikatan ganda karbon-karbon lebih lemah daripada dua ikatan tunggal karbon-karbon.
2. Penggunaan basa kuat akan mengakibatkan proses deprotonasi yg berlangsung sepenuhnya sedangkan jika menggunakan basa lemah seperti NaOEt tidak akan mengakibatkan deprotonasi penuh sehingga akan menghasilkan natrium enolat dari senyawa yang direaksikan
terimakasih materinyaa..
BalasHapusHal ini dikarenakan oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga oksigen membentuk energi ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen, namun ikatan ganda karbon-karbon lebih lemah daripada dua ikatan tunggal karbon-karbon.
2. Penggunaan basa kuat akan mengakibatkan proses deprotonasi yg berlangsung sepenuhnya sedangkan jika menggunakan basa lemah seperti NaOEt tidak akan mengakibatkan deprotonasi penuh sehingga akan menghasilkan natrium enolat dari senyawa yang direaksikan
Menurut saya untuk jawaban no. 2 pada kondensaai menggunakan basa kuat dimana dalam hal ini Penggunaan basa kuat akan mengakibatkan proses deprotonasi yg berlangsung sepenuhnya sedangkan jika menggunakan basa lemah seperti NaOEt tidak akan mengakibatkan deprotonasi penuh sehingga akan menghasilkan natrium enolat dari senyawa yang direaksikan
BalasHapusTerimakasih materinya yonanda
BalasHapus1. Hal ini dikarenakan oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga oksigen membentuk energi ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen, namun ikatan ganda karbon-karbon lebih lemah daripada dua ikatan tunggal karbon-karbon.
Terimakasih atas materinya
BalasHapusMenurut saya
1. Hal ini dikarenakan oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga oksigen membentuk energi ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen, namun ikatan ganda karbon-karbon lebih lemah daripada dua ikatan tunggal karbon-karbon.
2. Penggunaan basa kuat akan mengakibatkan proses deprotonasi yg berlangsung sepenuhnya sedangkan jika menggunakan basa lemah seperti NaOEt tidak akan mengakibatkan deprotonasi penuh sehingga akan menghasilkan natrium enolat dari senyawa yang direaksikan
Terimakasih atas materinya
BalasHapusMenurut saya
1. Hal ini dikarenakan oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga oksigen membentuk energi ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen, namun ikatan ganda karbon-karbon lebih lemah daripada dua ikatan tunggal karbon-karbon.
2. Penggunaan basa kuat akan mengakibatkan proses deprotonasi yg berlangsung sepenuhnya sedangkan jika menggunakan basa lemah seperti NaOEt tidak akan mengakibatkan deprotonasi penuh sehingga akan menghasilkan natrium enolat dari senyawa yang direaksikan
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusHai yona
BalasHapus1. Hal ini dikarenakan oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, sehingga oksigen membentuk energi ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen, namun ikatan ganda karbon-karbon lebih lemah daripada dua ikatan tunggal karbon-karbon.
2. Penggunaan basa kuat akan mengakibatkan proses deprotonasi yg berlangsung sepenuhnya sedangkan jika menggunakan basa lemah seperti NaOEt tidak akan mengakibatkan deprotonasi penuh sehingga akan menghasilkan natrium enolat dari senyawa yang direaksikan
Menurut saya Keto dan Enol merupakan suatu bentuk resonansi. perubahan tersebut dikarenakan oksigen yang lebih elektronegatif daripada karbon membentuk ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen (C-O).Sehingga enol akan mudah berubah menjadi Keto dibandingkan sebaliknya.
BalasHapusMenurut saya Keto dan Enol merupakan suatu bentuk resonansi. perubahan tersebut dikarenakan oksigen yang lebih elektronegatif daripada karbon membentuk ikatan rangkap yang lebih kuat. Ikatan ganda karbon-oksigen (karbonil) lebih kuat dua kali lipat daripada ikatan tunggal karbon-oksigen (C-O).Sehingga enol akan mudah berubah menjadi Keto dibandingkan sebaliknya.
BalasHapus